Pendekatan Six sigma- Metode Taguchi Dalam Meningkatkan Kualitas Produk (Studi Kasus PT. Indonesia Nan Ya Indah Plastic)

Dengan perkembangan zaman perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas produk. Perusahaan harus mampu memanfaatkan peluang dan terus menerus memperbaiki dan memperbaharui strategi. PT. Indonesia Nan Ya Indah Plastic adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi lembaran PVC dengan bahan baku serbuk PVC, Minyak DOP dan bahan pembantu lainnya. Dalam pengendalian kualitas perusahaan tersebut, masih terdapat produk cacat diatas batas pengendalian pada hari ke-6, ke-9, ke-21 dan ke-29. Six sigma sebagai salah satu alternatif dalam prinsip-prinsip pengendalian kualitas, memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa dengan terobosan yang aktual. Six sigma merupakan alat penting bagi manajemen produksi untuk menjaga, memperbaiki, mempertahankan kualitas produk dan terutama untuk mencapai peningkatan kualitas menuju zero defect. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah pendekatan Six Sigma yang melalui lima tahapan analisis yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Analisis hasil penelitian menggunakan pendekatan six sigma untuk mengetahui pengendalian kualitas dengan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), adalah mendefinisikan masalah standar kualitas dalam proses produksi perusahaan dengan diagram SIPOC. Sedangkan pada tahap pengukuran (measure) dihitung nilai Upper Control Limit (UCL), Lower Control Limit (LCL) serta perhitungan DPMO dan Sigma pada tiga jenis cacat tertinggi yaitu sambungan, lipatan dan tebal. Berdasarkan perhitungan nilai sigma, rata-rata nilai sigma perusahaan adalah 4,16 dengan 3897,41 Defect per million Opportunitas (DPMO). Pada tahap analyze dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas dan kemampuan proses perusahaan cukup baik serta faktor-faktor utama penyebab produk cacat adalah unsur mesin dan manusia. Tahap selanjutnya adalah improve dengan metode Taguchi. Tahap terakhir adalah control dengan melakukan pencatatan produk cacat dari masing-masing jenis dan mesin, melaporkan hasil kepada supervisor, dan pengawasan terhadap kegiatan produksi oleh ketua bagian produksi secara terus menerus. Hasil analisis pendekatan Six Sigma bahwa dari hasil perhitungan didapat pada diagram pengendali u data defect tidak terkendali. Maka perlu dilakukan perbaikkan untuk mengurangi kualitas produk. Dengan menggunakan metode Taguchi dapat diketahui faktor dan level optimal untuk meningkatkan kualitas. Faktor dan level tersebut adalah Faktor tebal dengan level optimal yang dapat digunakan yaitu level 3 (2,5 mm), untuk faktor panas roll dengan level 2 (207 °C), untuk faktor PHR dengan level 2 (78), dan untuk faktor kecepatan dengan level 3 (20 (mtr/mnt)). Dalam penelitian ini disarankan agar sebaiknya perusahaan meningkatkan kemampuan proses dengan cara melakukan perbaikan terhadap mesin, karyawan, metode dan lingkungan.