Muhammad Hilmy Zaini, NIM: 201601513 (2019) Pengelompokkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat Berdasarkan Produksi Pertanian dengan Menggunakan Metode K-Medoids. Diploma thesis, ITESA Muhammadiyah Semarang.
![[thumbnail of Artikel Hilmy - Atika - Pengelompokkan Kabupaten Kota di Jawa Barat dengan Menggunakan Metode K-Medoids.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Artikel Hilmy - Atika - Pengelompokkan Kabupaten Kota di Jawa Barat dengan Menggunakan Metode K-Medoids.pdf
Restricted to Registered users only until 13 August 2025.
Download (270kB)
![[thumbnail of Daftar Pustaka ZainiMH20160151319L-47-60.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Daftar Pustaka ZainiMH20160151319L-47-60.pdf
Restricted to Registered users only until 13 August 2025.
Download (226kB)
![[thumbnail of Bab 1 ZainiMH20160151319L.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Bab 1 ZainiMH20160151319L.pdf
Restricted to Registered users only until 13 August 2025.
Download (1MB)
Abstract
Negara Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dikarenakan luasnya lahan pertanian yang ada di Indonesia terutama di wilayah Pulau Jawa. Berdasarkan data Kementrian Pertanian Republik Indonesia, salah satu Provinsi dengan pertanian terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat. Kabupaten Indramayu menjadi daerah tertinggi untuk produksi padi sawah, luas panen padi sawah, dan kedelai. Kabupaten Garut menjadi daerah tertinggi untuk produksi padi ladang, luas panen padi ladang, produksi jagung, produksi kacang tanah, luas panen kacang tanah, produksi ubi kayu, luas panen ubi kayu dan luas panen ubi jalar. Produksi pertanian di Jawa Barat masih belum optimal, diakibatkan banyaknya keragaman pada hasil pertanian di Jawa Barat. Sehingga perlu dilakukan pengelompokkan guna mengoptimalkan produksi pertanian di Jawa Barat. Metode pengelompokkan digunakan yaitu analisis klaster. Jawa Barat merupakan provinsi yang besar, maka dikhawatirkan data yang diperoleh mengandung pencilan. Oleh karena itu, analisis klaster yang digunakan adalah metode K-Medoids yang dimana metode tersebut tidak sensitif terhadap data pencilan. Dalam penelitian ini terdapat 3 klaster dimana klaster 1 terdiri 8 daerah dengan produksi pertanian sedang, klaster 2 terdiri dari 7 daerah dengan produksi pertanian tinggi, dan klaster 3 terdiri dari 12 daerah dengan produksi pertanian rendah. Dengan nilai Silhoutte Coefisien 0.6115338 yang berarti lebih dari 0,5 maka struktur klaster baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Metode K-Medoids, Produksi Pertanian, Silhoutte Coefisien |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Physics |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 08:52 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 06:44 |
URI: | https://repository.itesa.ac.id/id/eprint/59 |