HAIRUL, NIM : 201901619 (2022) PENERAPAN REGRESI SPASIAL PADA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN/KOTA PULAU KALIMANTAN TAHUN 2020. Diploma thesis, ITESA Muhammadiyah Semarang.
![[thumbnail of Artikel Hairul-Laelatul Khikmah-Penerapan Regresi Spasial Pada IPM Kabupaten dan Kota Pulau Kalimantan th 2020.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Artikel Hairul-Laelatul Khikmah-Penerapan Regresi Spasial Pada IPM Kabupaten dan Kota Pulau Kalimantan th 2020.pdf
Restricted to Registered users only until 2 August 2027.
Download (362kB)
Daftar Pustaka Hairul201901619L.pdf-48-73.pdf
Download (519kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1 Hairul201901619P.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Bab 1 Hairul201901619P.pdf
Restricted to Registered users only until 2 August 2027.
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text Hairul201901619L.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
Full Text Hairul201901619L.pdf
Restricted to Registered users only until 2 August 2027.
Download (8MB)
Abstract
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang telah dicapai. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat digunakan untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara. Pada tahun 2020 dari 34 provinsi di Indonesia, ditemukan bahwa peringkat lima besar berdasarkan angka IPM tertinggi yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kep Riau dan Bali. Sedangkan urutan IPM terkecil dimiliki oleh Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dan Kalimantan Barat. IPM provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat berada di Peringkat 3 dan peringkat 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi ketimpangan yang mencolok pada pembangunan manusia di Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di suatu wilayah dipengaruhi oleh IPM di wilayah lain yang berdekatan. Wilayah yang lokasinya berdekatan mempunyai hubungan yang lebih tinggi daripada lokasi yang lokasinya jauh. Analisis yang lebih sesuai untuk mempertimbangkan wilayah yaitu analisis regresi spasial. Pendekatan regresi spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spatial Error Model (SEM). Matriks pembobot yang digunakan adalah Queen Contiguity yaitu persinggungan antara sisi dan sudut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel dependen, tingkat pengangguran terbuka (X1), tingkat partisipasi Angkatan kerja (X2), persentase penduduk miskin (X3), harapan lama sekolah (X4), pengeluaran perkapita (X5), angka harapan hidup (X6). Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten/kota di Pulau Kalimantan pada tahun 2020 yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja (X2), harapan lama sekolah (X4), pengeluaran perkapita (X5), dan angka harapan hidup (X6). Adapun persamaan model Spatial Error Model (SEM) yaitu sebagai berikut : ŷi= 0.751863 – 0.0537429Xi2 + 1.62424Xi4 + 0.00120473Xi5 + 0.566316Xi6 + ui ui = 0.657215 ∑ Wijui
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Indeks Pembangunan Manusia, Queen Contiguity, Regresi Spasial, Spatial Error Model (SEM) |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics Q Science > QA Mathematics |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 07 Feb 2024 01:05 |
Last Modified: | 19 Jul 2024 02:34 |
URI: | https://repository.itesa.ac.id/id/eprint/5 |